DokterSehat.Com– Ada dua jenis orang yang bisa kita temui saat berbuka puasa, yakni yang memilih untuk minum dan mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu dan yang langsung mengonsumsi makanan berat. Sebenarnya, mana yang lebih baik saat berbuka, langsung makan nasi atau mengonsumsi camilan terlebih dahulu?
Dampak langsung makan nasi saat berbuka puasa
Banyak orang yang langsung memilih untuk makan karena berpikir jika perut mereka sudah sangat lapar setelah berjam-jam tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun. Bagi mereka yang sudah terbiasa, melakukannya tidak akan memberikan dampak kesehatan apapun, namun bagi sebagian orang, langsung makan berat saat berbuka bisa menyebabkan datangnya gangguan pencernaan seperti begah atau kembung.
Hal yang sama terjadi jika kita makan terlalu banyak saat buka puasa. Memang, kita melewatkan waktu sarapan dan makan siang, namun bukan berarti kita harus mengganti semua waktu makan tersebut karena kapasitas perut kita terbatas. Jika makan terlalu banyak, maka risiko untuk mengalami gangguan pencernaan akan meningkat drastis.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk minum air putih terlebih dahulu untuk menghilangkan dahaga. Setelahnya kita bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat sederhana yang ringan seperti kurma yang bisa mengembalikan energi tubuh. Hanya saja, jika kita ingin makan nasi, sebaiknya tidak mengonsumsinya dengan berlebihan demi menghindari lonjakan kadar gula darah yang biasanya akan dilanjutkan dengan penurunan kadar gula darah secara drastis yang justru akan membuat tubuh kembali lemas.
Selain itu, kita juga lebih disarankan untuk mulai makan nasi sekitar setengah jam setelah mulai berbuka puasa demi memberikan kesempatan perut untuk beradaptasi kembali mengolah makanan setelah seharian tidak mendapatkan asupan apapun.
Beberapa dampak buruk makan dengan berlebihan saat berbuka puasa
Pakar kesehatan menyebut cukup banyak orang yang langsung menerapkan ‘balas dendam’ saat buka puasa. Mereka langsung mengonsumsi makanan atau minuman dalam jumlah banyak. Meskipun terlihat sebagai hal yang wajar untuk dilakukan, pakar kesehatan menyebut hal ini bisa menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa terjadi jika kita makan berlebihan saat berbuka puasa.
Mengantuk
Banyaknya makanan yang masuk ke dalam tubuh akan membuat tubuh mengalokasikan sirkulasi darah lebih banyak ke saluran pencernaan demi mengolah makanan. Hal ini disebabkan oleh saluran pencernaan yang bekerja dengan jauh lebih keras mengingat sebelumnya tidak mengonsumsi apapun dalam waktu yang sangat lama.
Karena sirkulasi darah lebih difokuskan pada saluran pencernaan, organ-organ lain pun tidak akan mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi dengan cukup. Salah satunya adalah otak. Hal ini akan berimbas pada munculnya rasa kantuk. Padahal, jika sampai hal ini terjadi, kita bisa jadi akan malas melakukan ibadah salat tarawih nantinya.
Kenaikan asam lambung
Makan terlalu banyak saat berbuka puasa juga akan menyebabkan kenaikan asam lambung atau di dalam dunia medis disebut sebagai gastritis. Tak hanya menyebabkan sensasi tidak nyaman dan perih di bagian ulu hati, terkadang beberapa orang bisa mengalami mual-mual atau muntah. Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan, bukan?
Kenaikan berat badan
Seharusnya, bulan puasa bisa dijadikan kesempatan untuk menurunkan berat badan, namun karena kita makan terlalu banyak saat berbuka atau sahur, asupan kalori justru menjadi berlebihan dan akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan. Karena alasan inilah kita harus membatasi porsi makanan dan memastikan asupan nutrisi yang seimbang saat mengonsumsinya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Tidak ada komentar: